Minggu, 05 Juli 2009

loremipsum

loremipsumloremipsumloeremipsumloremipsumliremipsum

Sabtu, 04 Juli 2009

Ahmad Bekam Peraih Rekor MURI




Ahmad Bekam Peraih Rekor MURI

Ahmad Bekam, begitu pria ini biasa disapa. Mengapa nama ini menjadi begitu lekat pada dirinya. “Nama Ahmad itu banyak, kalau mau nyimpen di handphone bingung, karena profesi saya bekam ya jadi Ahmad Bekam.” katanya dalam logat betawi yang kental.

Ada juga yang menulis Bekam dengan Beckham, seperti nama milik seorang pemain bola Inggris yang terkenal dengan tendangan bebasnya.

Ahmad Bekam adalah peraih rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), dia sehari sanggup membekam 500 orang. Itu terjadi di Semarang pada 2006 lalu.

Memang setelah politik Islam lalu ekonomi Islam sekarang kesehatan Islami banyak dikaji dan dimanfaatkan. Soal kesehatan memang tidak pandang agama, siapapun ingin sehat. Ini semakin memperkuat akidah kita bahwa, Islam rahmatan lil alamin.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan bekam (hijamah) Eman Mulyatman dari Sabili mewawancarai Ustadz Ahmad Bekam di tempat prakteknya, Bekam Holistik Center, Pondok Gede Housing II Blok BB No. 1-16 Pondok Melati Bekasi.

Inilah wawancara selengkapnya :
Bagaimana Perkembangan bekam saat ini?

Sangat semarak sekali, alhamdullilah kalau dilihat perkembangan bekam pesat sekali, tetapi disatu sisi sangat disayangkan sekali kesadaran umat masih rendah. mereka lebih percaya ke pengobatan lain. Sebenarnya kalau umat memahami tentang pengobatan bekam, insya Allah akan beralih ke pengobatan ini. Karena bagaimana pun, bekam ini sunah nabi. Apabila kita mengikuti sunah rasul saw maka kita akan mendapat hidayah. Namun, pada kenyataannya pengobatan bekam ini tidak seramai dengan pengobatan di rumah sakit.

Kapan Anda mengenal bekam?

Pada 2003 saya sudah mengenal bekam, waktu itu guru bekam datang ke rumah saya. Pada 2004, saya belajar bekam di Kelantan, belajar dengan Ismail bin Ahmad dan belajar pengobatan psikologi Islamnya dengan Sariffah. Alhamdullilah pendidikan bekam saya dapat juga dari sana.

Kalau disetarakan dengan tingkatan kuliah setara dengan apa?

Belajar pengobatan ini kan tidak lama tidak sampai setahun kalau disamakan setara dengan D1. Tapi, saya belajar juga tentang urat dan psikologi.


Bekam Holistik itu maknanya apa?

Jadi kalau kita mengobati orang itu harus ikhlas, Orang sehat wajib bersyukur.
Kalau orang sehat, tetapi jiwanya sakit; sakitnya itu akan mengegeroti kebahagiaanya. Intinya tidak bahagia. Kalau seseorang memandang sesuatu dengan selalu negative thinking maka orang itu bisa sakit. Kalau orang belum bisa menerima dengan apa yang telah diberikan kepadanya maka orang itu belum bersyukur. Jadi seseorang itu harus positive thinking dan spiritualnya dekat dengan Allah SWT.

Sekarang bekam sudah menjadi industri?

Alhamdullilah. Saya sudah belajar dari tahun 2004 kalau kita datang ke Pramuka (toko peralatan Bekam di Jakarta), maka sudah banyak orang yang membeli alat pengobatan bekam. Bahkan sudah bisa diekspor. Pengobatan bekam di Malaysia pun ada karena orang-orang Malaysia di Indonesia ada yang belajar. Kalau dulu pengobatan bekam itu bersifat hanya pengobatan dengan seberapa pasien mampu membayarnya. Karena mengikuti perkembangan, akhirnya kita mengharuskan orang membayar pengobatan dengan tarif.

Itu sah-sah saja?

Kalau di Malaysia saya mengobati itu jauh lebih mahal. Kalau di Malaysia yang paling murah itu 50 Ringgit atau 250.000 sedangkan kalau kita disini sekali bekam rata-rata hanya 50.000 saja. Disini bahkan kalau sampai 15 atau 17 titik, tarifnya tetap sama kalau di Malaysia tarifnya bisa sampai 500 ringgit. Jadi disini lebih murah daripada di Malaysia. Di Malaysia bekam pun bisa 40.000 sampai 100.000 Ringgit. Disini pasien terbagi menjadi 3, satu pasien yang bayar pakai barang, kedua pasien yang tidak mampu ada yang bayar Rp1.000 atau Rp 2.000 kita terima juga. Ketiga ada juga yang bayar lebih dari tarif. Pasien saya itu banyak sekali, jadi saya berlakukan subsidi silang.

Tentu tak sekadar bekam, perkembangan habatussauda sendiri bagaimana?

Sama, itu kan juga sunah nabi. Tentu pengobatan yang dianjurkan nabi itu semarak, seperti habatussauda. Ada juga kurma, yang bisa mengobati demam berdarah. Seperti H1 N1, flu babi, Allah tidak akan memberikan cobaan apabila kita tidak mampu menanggungnya. Kedua, kalau kita sakit pasti kita akan sembuh karena ada berbagai macam obatnya seperti kanker. Ada juga pasien yang telah sakit 5 tahun, tetapi dia bisa sembuh padahal teman-temannya banyak yang sudah meninggal. Kedua yang penyakit HIV. Saya suruh dia (pasien HIV) bersyukur karena masih diberi hidup.

Banyak sekali rahasia yang belum terungkap?

Tubuh kita sungguh ajaib, karena bisa mengobati dirinya sendiri. Jadi dalam tubuh itu Allah sudah mendesain agar sistem tubuh kita itu bisa mengobati diri kita sendiri. Contohnya luka, tidak mungkin tubuh kita itu akan membiarkan tubuh kita terus menerus lukanya terbuka. Pasti luka itu akan tertutup dan kembali kepada semula.

Apakah dalam hal ini ustadz bekerja sendiri?

Alhamdullilah. Kalau dalam meracik (obat-obatnya) saya dibantu murid-murid saya karena saya fokus terhadap pasiennya.

Dalam masalah bisnis, bagaimana peluangnya?

Saya memulai dari tahun 2004. Untuk pengobatan saya juga buka cabang di Sumatera, Jawa. Pertama, mereka praktisi Bekam itu niatnya sosial dan sampai saat ini bekam pun ada yang tidak memakai tarif. Kedua praktisi bekam dari golongan yang di PHK. Jadi golongan ini harus menafkahi diri sendiri dan anak istri golongan itu ada. Kalau dibandingkan dengan karyawan, pendapatannya lebih tinggi. Dari penjualan obat herbalnya saja dia bisa mendapatkan uang sampai dua juta perbulan.

Kalau dilihat dari keuntungan sehari-hari dapat berapa?

Saya sebenarnya sarjana ekonomi dari UNPAD, tapi sampai saat ini saya belum mengkaji dari ekonomi sendiri. Jadi saya membiarkan mereka untuk bekerja walaupun saya guru mereka, saya tidak minta royalty. Tapi, ada juga yang kemari, tapi saya tidak pernah menekankan atau memaksakan. Sistem yang diajarkan oleh guru saya tidak meminta royalty, dari Allah saja.

Berapa pendapatan perbulan?

Kami tidak menilai dalam bentuk materinya tapi dalam bentuk pasiennya saja. Di sini, di kantor pusatnya rata-rata 3.000 pasien per tahun. Itu belum termasuk pasien di luar, dalam bentuk show atau seminar yang mengadakan acara bekam massal. Kalau di luar itu sekali bekam, bukan puluhan, tapi bisa ratusan. Kalau di luar pasien bisa luar biasa. Kalau di klinik pusatnya itu bisa 5000 pasien kalau dicabang-cabang mendekati itu.

Bedanya di pusat dengan cabang apa?

Kalau saya semua ilmu saya kasih. Cuma ada ilmu dari guru saya yang tidak boleh tidak boleh mengajarkan ke murid saya. Jadi, kalau disini pasien-pasien yang sudah tidak mampu ditangani cabang-cabang akan dikirim kesini. Atau yang sudah divonis sudah tidak tertolong akan dikirim kemari. Tapi, tentang ilmu yang lain itu itu bukannya saya tidak mau ajari, tetapi wasiat guru saya tidak boleh mengajarkan.

Masalah persaingan?

Dulu keluarga saya menghawatirkan saya mengajar, tetapi karena niatnya fardhu kifayah saya harus mengajarkannya. Jadi bekam itu hukumnya fardhu kifayah, kalau satu wilayah tidak ada pengobatan bekamnya maka satu wilayah itu berdosa semua. Karena semangat fardu kifayah itu saya semangat mengajar. Tidak takut dengan persaingan. Kalau masalah rezeki Allah sudah mengatur.

Bisnisnya tadi ada peralatan, pengobatan, nah dari masalah peredarannya sendiri itu bagaimana?

Itu sudah bagus, kalau mau tahu langsung bisa ke murid saya sudah bisa memproduksi sendiri.

Di lembar promosi, pengobatan bekam ini untuk semua agama?

Pengobatan kita ini untuk semua agama. Alhamdullilah dari pasien kita yang Islam itu ada juga yang saudara-saudara yang non muslim yang datang ke sini. Ada juga yang seorang anak non muslim kemudian datang kemari belajar bekam. Sekarang dia sudah menjadi muslim.

Setelah politik Islam, ekonomi Islam, dan pengobatan Islam?

Alhamdulillah, insya Allah kami lagi berjuang, kita harus berjuang terus mensosialisakan pengobatan Islam ini karena sampai saat ini masih banyak warga muslim yang belum tahu tentang pengobatan bekam ini. Karena ketika saya diundang masih banyak yang belum tahu tentang pengobatan ini walaupun kita sudah masuk tv, kita sudah masuk majalah, koran. Para ulama-ulama yang sudah pada tahu tentang hadits-haditsnya, ada juga yang belum tahu bentuknya seperti apa. Pertama kali mengenalkan bekam kepada ulama lalu setelah diberi tahu bekam itu apa mereka tahu. Tapi tak pernah mempraktikannya.


Dalam masalah kursusnya, apakah Anda membuka kursus juga?

Ada, jadi saya hanya membuka kursus saja , jadi 1 hari belajar. Setiap level ada syaratnya. kalau mereka sudah lulus level 1 baru boleh naik level 2 dan apabila kalau mau naik ke level 3 ada lagi ujiannya. Ada juga orang yang belajar setengah tahun, ada yang dua tahun, ini tidak boleh main-main, ada ilmunya. Harus ada semangat, keyakinan karena apabila dibekam bukan ada sebabnya, tetapi justru bisa menimbulkan sakit karena apabila pelaksanaannya keliru bisa berbahaya bagi pasien tersebut.

Kalau pegawai, disini ada berapa pegawai?

Disini tenaganya sedikit, disini tergantung jumlah pasien. Saya tidak ada shift-shiftan, saya buka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Namun kalau sedang ramai bisa buka sampai jam 10 malam. Disamping itu kalau malam hari itu persiapan saya untuk persentasi khusus.


Kedepannya Anda ingin bekam seperti apa?

Sekarang ini pengobatan ini untuk menengah ke bawah, jadi lebih banyak sosialnya. Rencananya ke depan mungkin untuk menengah ke atas. Saya ingin membuka pengobatan untuk menengah ke atas. Saya ingin meniru pengobatan yang ada di Malaysia tentunya untuk menengah ke atas. Jadi saya ingin mensosialisasikan kepada semua lapisan.

sumber: www.sabili.co.id